Guru SMK Negeri 1 Salam Menimba Ilmu Ke Luar Negeri

 Dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia dalam menghadapi revolusi industry 4.0, Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan program Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan ke Luar Negeri. Berdasarkan Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan, guru produktif pada SMK program revitalisasi termasuk persyaratan peserta pelatihan. Empat orang guru dari SMK Negeri 1 Salam yang termasuk salah satu Sekolah Revitalisasi Bidang Pertanian akhirnya terpilih lolos seleksi untuk mengikuti pelatihan ke Luar Negeri.

Selain menyiapkan diri dalam menghadapi tuntutan Abad 21 dan era Revolusi Industri 4.0. Pengiriman guru ke luar negeri bertujuan untuk menambah pengalaman dalam sistem pembelajaran para guru Indonesia. Misalnya terkait skill, pembelajaran abad 21, juga masalah ilmu pendidikan, lokakarya/workshop, observasi sekolah dan kelas, kunjungan industri dan praktik kerjayang industri.

Proses seleksi calon peserta dilakukan oleh  PPPTK Pertanian Cianjur sebagai pendamping yang nantinya akan mengawal, membimbing dan memonitor selama pelatihan. Tahapan seleksi meliputi  seleksi berkas administrasi, pengisian kuesioner dan wawancara melalui video call untuk menggali kemampuan dalam berbahasa dan penguasaan kompetensi sesuai program keahliannya.

Tujuan negara tempat pelatihan keempat guru tersebut adalah ; 1) negara Korea Selatan yang diwakili Hera Yuliana, SP., guru dari kompetensi keahlian ATPH dengan negara tujuan Korea Selatan; 2) negara Cina yang diwakili oleh Fathul Hayati, S.Pd. Bio mewakili kompetensi keahlian Agribisnis Ternak Unggas, Farida Arifah, S.Pd mewakili Kompetensi Keahlian Pengolahan hasil Pertanian dan Asih susieni S.Pi. M.Si mewakili Kompetensi Keahlian Perikanan. 

Pelaksanaan pelatihan di negara tujuan berlangsung selama 3 minggu. Sebelumnya selama 3 hari di PPPPTK Pertanian Cianjur dibekali tentang bahasa dan budaya negara tujuan serta penguatan kompetensi keahlian. Sepulangnya dari mengikuti pelatihan, para peserta diharuskan membuat laporan dan mempresentasikan hasil pelatihan mereka. Peserta juga wajib membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL) hasil dari pelatihan untuk dikembangkan di sekolah asal masing-masing.

Banyak sekali pengalaman yang diperoleh selama pelatihan baik di Korea Selatan dan Cina dimana keduanya merupakan salah satu negara maju baik dalam pendidikan, teknologi pertanian dan industry. Pengalaman dari ibu Hera Yuliana, SP sewaktu mengikuti pelatihan di Korea Selatan diceritakan,  kegiatan magang di Korea Selatan bekerjasama dengan lembaga pendidikan formal yaitu Chung-Ang Vocational School yang terletak di provinsi GyeongGi-do. Banyak sekali yang didapatkan baik pengetahuan dan ketrampilan. Disini kami juga berusaha selalu mengamati kehidupan budaya masyarakat, pendidikan, pertanian dan aplikasi teknologinya. Diera sekarang , pertanian di Korea Selatan sudah industri dan semua menggunakan alat pertanian yang sudah sangat modern, mulai dari helicopter, drone dan mesin pengolah hasil pertanian yang langsung produknya bisa di packing serta teknologi smartfarm terintegrasi dengan aplikasi berbasis android. Disamping teori kami juga diajak praktik langsung dengan beberapa petani di kota Yongin, propinsi Gyeonggi-do bahkan kamipun mencoba beberapa teknologi mesin pertanian yang dipakai mulai dari pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, panen sampai pengemasan. Belum lagi budaya dari negara tersebut terutama budaya cepat, bersih, disiplin, kerja keras,  self service dll. Budaya yang positif ini bisa kita tularkan ke anak didik kita untuk kemajuan kinerja menghadapi tantangan abad 21.  

Begitupula untuk pelatihan di negeri cina juga hampir sama dan tak kalah seruna. Pelatihan di cina melibatkan kampus Jiangsu Agri- Animal Husbandry Vocational College., di kota kecil Taizhou, Jiangsu, China. Metode pembelajaran dibagi menjadi dua sesi yaitu teori dan diskusi di kelas dan kunjungan Industri / perusahaan yang berhubungan erat dengan materi pembelajaran yang diterima di dalam kelas.

Menurut kami pelatihan di luar negeri dapat membantu pendidik dan tenaga kependidikan dalam membimbing peserta didik untuk berkembang dalam mengarungi dunia ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat berubah di Abad ke-21 dan menghadapi era Revolusi Industri 4.0. Kesan kami  program pelatihan ini sangat bagus dan perlu dilanjutkan, akan tetapi perlu evaluasi dan perbaikan ke depan untuk menghantarkan Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia untuk memenuhi permintaan tenaga terampil lulusan SMK yang semakin meningkat sejalan dengan pertumbuhan dunia usaha dan industri di Indonesia.

Semangat untuk kita semua, SMK bisa, SMK hebat. (HY)

SHARE :
LINK TERKAIT