Menjadi guru bukan sekadar bertanggung jawab memberikan asupan pelajaran, tetapi juga harus mampu mendidik moral, etika, integritas, dan karakter. Begitu pula dengan kondisi siswa dari tahun ke tahun, dari generasi ke genarasi lainnya yang mempunyai ciri khas masing-masing. Hal terpenting yang harus dipahami menjadi guru zaman now adalah menjadi guru yang baik itu memang tidak mudah, apalagi dengan segala keterbatasan yang ada, maka seorang guru mesti mempunyai komitmen yang kuat dalam menjalan
Menggenggam Siswa dengan 5 Kunci Sukses Untuk Guru Zaman Now
Oleh : Yani Indah Prastiwi,
S.Pd.
Guru
adalah seseorang yang digugu dan ditiru. Kalimat tersebut adalah semboyan sejak
“zaman old” sampai “zaman now”. Istilah zaman now muncul dan
sering kita dengar dan banyak digandrungi banyak orang. Era zaman old, guru adalah seorang pengajar yang
benar-benar dibutuhkan, ditakuti, kuno, dan tidak mampu menyesuaikan dengan
perkembangan teknologi. Berbeda dengan guru zaman now yang sudah maju dan canggih. Menjadi guru bukan sekadar
bertanggung jawab memberikan asupan pelajaran, tetapi juga harus mampu mendidik
moral, etika, integritas, dan karakter. Begitu pula dengan kondisi siswa dari
tahun ke tahun, dari generasi ke genarasi lainnya yang mempunyai ciri khas masing-masing.
Berbahaya jika seorang guru tidak mampu beradaptasi mengikuti perkembangan
siswanya, dari tahun ke tahun cara mengajar, bahan ajar, interaksi belajar,
evaluasi belajrnya hanya begitu-begitu saja, tidak akan ada ilmu dan kecerdasan
siswa yang bertambah. Perkembangan teknologi dan modernisasi begitu pesat
berkembang yang memungkinkan orang dapat informasi-informasi dengan mudah dan
cepat. Tidak perlu jauh-jauh sampai ke negeri seberang untuk mencari guru
terbaik dan dapat menjadi teladan bagi generasi penerusnya. Sebagai guru yang
profesional dengan melihat bahaya yang mengancam dengan perkembangan teknologi
tersebut tentu seorang guru kini harus berpikir keras serta update kompetensi yang
dimiliki supaya tidak tergerus oleh perkembangan teknologi yang kian pesat
berkembang. Hal terpenting yang harus
dipahami menjadi guru zaman now
adalah menjadi guru yang baik itu memang tidak mudah, apalagi dengan segala
keterbatasan yang ada, maka seorang guru mesti mempunyai komitmen yang kuat
dalam menjalankan profesinya tersebut.
Ada
lima kunci yang bisa diterapkan sebagai guru zaman now ketika berada di sekitar siswa kita.
1.
Tetap
menyesuaikan dengan teknologi yang sedang berkembang. Handphone adalah alat komunikasi modern yang bisa dibawa ke
mana-mana. Saat ini entah anak-anak, remaja, dewasa tidak bisa lepas dari handphone. Kita sesuaikan diri kita
terhadap alat tersebut untuk menyeimbangkan antara siswa dengan guru. Contoh,
saat di pembelajaran di kelas, guru memberi tugas pada siswa mencari arti kata
menggunakan aplikasi KBBI online atau
KBBI offline. Aplikasi tersebut bisa
mereka download lewat play store yang ada di hp mereka. Secara
tidak langsung mereka sudah belajar dari sumber lain selain KBBI yang tebalnya
sampai ratusan halaman. Ada pula penugasan membuat teks negosiasi, yakni siswa
diminta melakukan sebuah negosiasi di pasar tradisional secara berkelompok,
dengan syarat, mereka melampirkan bukti
dokumentasi. Fitur yang mereka pakai adalah kamera, dengan cara selfie
atau mengambil foto saat mereka melakukan tawar menawar di pasar. Kegiatan
selfie ini sering mereka lakukan, sehingga bukan menjadi hal yang susah bagi
mereka. Handphone juga menjadi alat komunikasi antara guru dengan siswa, kadang
ada siswa yang tidak berangkat sekolah karena sakit, siswa tersebut meminta
izin tidak berangkat sekolah dengan cara mengirim pesan lewat aplikasi WA (whatsapp). Banyak siswa yang sudah
memiliki handphone dan aplikasi
tersebut. Bagi mereka itu sangat memudahkan, namun juga menjadi kemalasan bagi
siswa untuk meminta izin dengan cara menulis surat. Ketika hal tersebut terjadi
pada kita sebagai guru, lakukan hal yang menurut kita itu adil. Misalnya,
ketika siswa tersebut meminta izin tidak berangkat karena sakit hanya lewat WA
(whatsapp), kita balas bahwa siswa tersebut diizinkan,
namun ketika besok berangkat sekolah, ia harus membawa surat izin yang ditanda
tangani oleh orang tua siswa tersebut, sebagai bukti bahwa siswa tersebut
memang izin karena sakit.
2.
Pembelajaran
yang menyenangkan. Siswa sering merasa bosan ketika guru menyuruh siswa untuk
membuka buku paket halaman sekian, kemudia guru menugaskan siswanya mengerjakan
tugas yang ada di buku paket tersebut, dan pasti akan selalu ada diingatan
mereka bahwa guru tersebut tidak kreatif, karena hanya pembelajaran itu saja
diterapkan setiap masuk kelas. Ciptakan pembelajaran yang inovatif lainnya,
misalnya saja pada pembelajaran puisi. Guru membuat sebuah TTM (Teka-Teki
Materi) berupa lembaran kertas dan dibagikan pada setiap siswa. TTM ini sama
seperti TTS, namun hanya penamaannya saja yang berbeda yang di dalamnya siswa
diminta mengisi kotak-kotak yang ada dengan jawaban dari pertanyaan yang sudah
disediakan, pertanyaan tersebut berisi materi tentang puisi, contoh ada soal
“pesan”, dan siswa dituntut untuk mengisi sesuai jumlah kotak yang sudah
disediakan. Mau tidak mau mereka harus berfikir untuk menjawab.
3.
Berbaur
pada siswa dengan tetap memerhatikan sopan dan santun. Sebenarnya banyak sekali
siswa disekeliling kita yang mempunyai banyak permasalahan. Entah permasalahan
diri mereka pada keluarga, diri mereka dengan sesama teman, atau bahkan dengan
lawan jenisnya. Perlu kita ingat bahwa seperti anak SMK, dengan usia mereka
yang masih labil, akan ada banyak permasalahan yang timbul. Akibatnya mereka
tidak fokus ketika menerima pelajaran, tidak masuk kelas, bahkan sampai tidak
berangkat ke sekolah. Tidak serta merta permasalahan itu diserahkan pada guru
BK. Kita sebagai guru yang melihat hal yang mengganjal pada diri siswa mencoba
mendekatkan diri pada siswa tersebut, tanyakan apakah ada masalah atau ada
sesuatu yang sedang dipikirkan sehingga saat kegiatan belajar mengajar di kelas
menjadi terganggu. Bujuk siswa agar mau menerima kita sebagai teman yang dapat
diajak berbicara secara pribadi. Sehingga siswa akan nyaman dalam menyampaikan
apa yang sedang mereka alami dan mereka rasakan saat itu juga. Walaupun guru
tersebut tidak dapat menyelesaikan permasalahan yang dialami siswa, tetapi
setidaknya dapat memberikan solusi atau saran yang mungkin dapat membuat lega
hati siswa yang sedang memiliki permasalahan dikehidupannya.
4.
Selalu
transparan dan adil dalam memberikan penilaian. Jangan pernah memilih bahwa
siswa tersebut cantik dan tampan. Banyak diantara mereka yang mempunyai
kemampuan saat di kelas yang bisa melebihi kecantikan dan ketampanan siswa
lainnya. Tolak ukur mendapat nilai bagus bukan dari cantik atau tampan, tetapi
dari mampu atau tidak memerhatikan, memahami, dan menerapkan pelajaran yang
mereka dapatkan dalam pembelajaran sehari-hari.
5.
Motivasi
dalam kelas. Banyak motivasi yang bisa diterapkan dalam pembelajaran di kelas,
di antaranya menyisihkan waktu 5 menit untuk melakukan relaksasi pada siswa.
Contohnya membuat siswa menjadi konsentrasi dan fokus kembali jika pelajaran
yang kita berikan ada pada jam terakhir, yakni jam-jam di mana siswa sudah
mulai lelah dalam mengikuti pelajaran. Buat agar mereka menjadi fokus dan
konsentrasi lagi. Caranya siswa berhitung dari bangku paling depan sampai
bangku paling belakang. Kemudian ajak mereka berdiri dan membentuk lingkaran
besar di dalam kelas. Guru memberi aturan permainannya, yaitu ketika guru
menunjuk salah satu siswa dan siswa tersebut mendapat nomor ganji, siswa
tersebut harus menarik nafas tanpa bersuara atau mengucapkan nomor yang dia
miliki, begitu sebaliknya jika mendapat nomor genap, siswa tersebut haru
mengucapkan nomor yang mereka miliki tanpa menarik nafas. Permainan motivasi
ini dapat membantu daya fokus dan konsentrasi mereka, karena posisi mereka
berjejer satu dengan lainnya. Jadi, setiap anak yang tidak fokus, ia akan
salah.
Itulah lima kunci untuk guru zaman now yang dapat diterapkan ketika melakukan pembelajaran di kelas. Siswa akan lebih mengenal kita sebagai guru yang selalu up to date, bukan mengenal kita sebagai guru yang membosankan. Ibarat jemari yang sedang menggenggam. Kita sebagai guru harus mampu menggenggam siswa kita agar membentuk karakter yang baik dan membuat inovasi baru yang berbeda dengan lainnya.