MENGENALKAN TEKNIK BUDIDAYA MAGGOT UNTUK SISWA SMK

Dalam rangka meningkatkan wawasan siswa terkait lingkungan hidup, program keahlian perikanan SMK Negeri 1 Salam melakukan pembelajaran praktik pengolahan limbah rumah tangga, untuk menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan sehat dan sekaligus pengenalan edukasi terkait alternatif pakan untuk budidaya ikan.

Budidaya Magot BSF

Gambar. beberapa kegiatan siswa dalam budidaya magot 


Dalam rangka meningkatkan wawasan siswa terkait lingkungan hidup, program keahlian perikanan SMK Negeri 1 Salam melakukan pembelajaran praktik  pengolahan limbah rumah tangga, untuk menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan sehat dan sekaligus pengenalan edukasi terkait alternatif pakan untuk budidaya ikan. Pembelajaran ini mencakup dua materi sekaligus, yaitu upaya zero waste dengan budidaya maggot dan budidaya ikan lele sistem budikdamber. Pengenalan materi untuk siswa diantaranya terkait budidaya maggot, mulai dari telur, sampai pemanenan, cara merawat maggot dan mafaat maggot bagi sampah serta mengapa maggot dijadikan salah satu alternatif pakan dalam budidaya ikan. 

 

Gambar 2. Lalat tentara hitam / BSF_Black Soldier Fly (Hermetia illucens)

 

Maggot merupakan larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF) atau Hermetia Illucens yang awalnya berasal dari telur dan bermetamorfosis menjadi lalat dewasa.Tubuh maggot berwarna hitam dan sekilas mirip dengan tawon. Budidaya larva maggot atau Black Soldier Fly penting dilakukan sebagai solusi untuk menguraikan sampah organik atau sampah basah.  Black Soldier Fly atau selanjutnya disingkat BSF adalah salah satu animalia dari kelas insekta. Daur hidup BSF dimulai dari perkawinan BSF jantan dan betina. Dua hingga tiga hari setelah kawin, betina akan bertelur. Betina akan mati setelah bertelur dan jantan mati setelah kawin. Telur BSF menetas dalam jangka waktu tiga sampai empat hari. Telur tersebut menjadi bayi larva yang memiliki ukuran kurang dari 1mm. Pada usia 0-18/21 hari bayi larva yang telah membesar menjadi larva dewasa dengan ciri-ciri berwarna putih kecoklatan, larva besar kemudian menjadi prepupa dengan warna hitam dan tidak makan. Pada siklus ini, prepupa mulai memanjat dari media untuk mencari tempat kering. Prepupa yang telah memasuki tujuh hari akan masuk pada fase pupa. Pada fase ini, pupa sudah tidak bergerak diam rata-rata tujuh hari sampai satu bulan sampai menetas.

Manfaat larva BSF (maggot) diantaranya menguraikan sampah. Keunggulan budidaya larva maggot adalah aman bagi manusia (tidak menimbulkan wabah penyakit), pertumbuhan yang cepat, bersih, perawatan mudah, biaya produksi murah, bisa diproduksi di lahan yang sempit, dan tidak berbau.

 

Gambar 3. Prepupa maggot

 

Tahap selanjutnya adalah pembuatan rumah lalat. Rumah lalat dibuat di sebelah ruang labaotarorium budidaya ikan dengan menggunakan kerangka (kayu) yang ditutupi dengan jaring lembut (jaring happa/kelambu). Dibeberapa bagian kelambu diberi daun pisang, baskom/baki plastik yang berisi polar dan yougurt, rak tempat prepupa, serta tempat bertelur. 

Saat panen telur, tempat bertelur maggot dibuat dari tumpukan lembaran kayu (eggis) dengan celah-celah kecil disela-selanya, telur dikumpulkan dan disimpan dalam wadah penetasan. Wadah penetasan diberi sedikit makanan (sampah) agar makanan tetap tersedia. Setelah telur menetas menjadi larva maggot kondisi ideal yang cocok bagi maggot yaitu suhu yang hangat berkisar 24hingga 30, lingkungan yang teduh, kandungan air dalam makanan berkisar 60-90%, makanan kaya protein dan karbohidrat serta ukuran partikel makanan kecil.

Sumber makanan Maggot adalah semua sampah basah, diantaranya sampah dari sisa dapur, sampah pasar berupa sayur dan buah, kotoran ternak, dan limbah pabrik berupa ampas tahu. Proses penguraian sampah akan semakin mudah dengan mencacah sampah terlebih dahulu. Pada saat pemberian sampah basah dipastikan sampahnya masih dalam kondisi tidak basah atau tidak berair, karena maggot menyukai daerah yang bersih dan kering. Sampah basah bukan berupa sampah yang sudah membusuk dan mengeluarkan air lindi. Jika sampahnya berair maka akan membuat maggot ini mati.

Pembelajaran praktik terkait budidaya maggot ini diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan dan pengalaman siswa. Pengetahuan yang diperoleh selain tentang teknik budidayanya, siswa juga semakin mengetahui bahwa semua siklus hidup lalat BSF dapat dimantaatkan oleh lingkungan. Larvanya dapat mengurai sampah dan pakan ikan sedangkan bangkai lalat yang sudah mati dapat digunakan sebagai pellet ikan. Budidaya maggot tidak menimbulkan bau tidak sedap. Maggot ini juga bisa menghasilkan pupuk dari hasil kotorannya. Pupuk ini sangat baik untuk dijadikan pupuk alami dan bernilai ekonomi tinggi. Maggot juga bisa menjadi alternatif pakan ternak dengan kandungan protein yang tinggi. 

 

--------------

#Berita
SHARE :
LINK TERKAIT